Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

SENJA DI BUNGA SALJU SEOUL

Gambar
Mentari pagi tanggal 20 Juli 2017 menyapa Seoul dengan sinarnya yang hangat, menerangi atap-atap bergaya hanok  di kejauhan. Bagi Ahn Na-ri (안나리), hari itu terasa seperti lukisan pagi yang damai. Dengan seragam Sekolah Menengah Atas St. Cecilia Seoul ( 서울 성 체칠리아 고등학교) yang rapi dan senyum tulus, ia bergegas menuju gerbang sekolah yang dihiasi bunga mugunghwa . Na-ri, seorang gadis yang teguh semangatnya, memiliki keteguhan hati sehangat mentari pagi, meskipun ia menyimpan perjuangan kesehatan yang tak tampak.     Gambar : Na-ri sedang ada dalam rumah Sejak usia belia, Na-ri didiagnosis dengan Ataxia. Bayangan kejang serta pingsan secara mendadak yang datang tanpa peringatan seringkali membuatnya merasa rapuh, seperti kelopak bunga yang diterpa angin kencang. Namun, Na-ri tidak pernah membiarkan penyakitnya merenggut semangatnya. Sekolah adalah taman ilmu baginya, tempat ia menanam benih pengetahuan dan meraih cita-cita. Pagi itu, di ruang kelas yang tenang, N...

JANGAN SAMPAI KETUKAR, BU !!!

Bu Aminah dan Pak Burhan adalah pasangan yang terkenal rajin berjualan makanan  di kampungnya. Buka warung tegal (WARTEG) dari ayam berkokok sampai petang menjelang, nggak ada liburnya kecuali pas Lebaran itupun cuma sehari. Bu Aminah jagonya ngatur duit, tiap uang yang masuk, walau hanya Rp.500 rupiah  dicatat rapi di buku besar dengan tulisan didepan "Buku Ajaib" . Beli daster baru setahun sekali pas tahun baru, itu pun yang bahannya adem biar awet. Nggak pernah denger Bu Aminah ikut arisan fancy atau kumpul-kumpul ibu-ibu yang heboh tas branded. Pokoknya, hidup mereka fokus ke "nabung, nabung, dan nabung!" Sepuluh tahun berlalu, berkat keuletan dan kehematan Bu Aminah, deposito mereka di bank udah bikin mata tetangga melotot: 45 Miliar! Tapi ya gitu deh, hidup mereka masih seputar warung, rumah, istirahat. Makan di luar? Jangankan restoran mahal, warung sate langganan aja setahun sekali belum tentu. Gara gara pola pikir harus hemat. Teman? Ya pelanggan warung it...

PUISI AKHIR MASA SMA

Akhir Masa SMA  Kini, Hatiku tergores,kesedihan Ketika terucap salam perpisahan Walau udara mataku tak berlinang Bukan berarti kerelaan Saat saat langkah terayun Jarak kita pun semakin membentang Akankah semuanya jadi terkenang atau hanyut Terbawa gelombang Sesekali terkubur oleh waktu dan keadaan Sobat, dalam hatiku Akan tetap membekas kenangan Kau sungguh baik,supel dan komunikatif Siapapun mengenalmu pasti akan merindu Namun untukku, janganlah engkau biarkan Aku terkulai lemas dalam kehampaan Karena rasa rindu yang tidak kau harapkan Malang, 7 Maret 2017 *Puisi ini pernah dibaca disaat malam perpisahan SMA