Postingan

Menampilkan postingan dengan label RENTIGRAF

Jantung hatiku. [Kidung Agung 1:7]

Minggu, 3 September 2023 Adalah baik jika kita bisa, tanpa “jikalau” atau “tetapi”, mengatakan kepada Tuhan Yesus — “jantung hatiku.” Banyak yang hanya dapat berkata tentang Yesus bahwa mereka berharap mereka mencintai Dia; mereka percaya mereka mencintai Dia; tetapi hanya pengalaman yang miskin dan dangkal yang akan puas untuk diam di sana. Tidak seorang pun seharusnya memberi jiwanya istirahat sampai ia merasa cukup yakin tentang hal yang begitu penting dan vital ini. Kita tidak seharusnya puas dengan pengharapan yang dangkal bahwa Yesus mencintai kita, maupun oleh kepercayaan kosong bahwa kita mencintai Dia. Orang kudus zaman dahulu pada umumnya tidak berbicara dengan “tetapi,” dan “jikalau,” dan “berharap,” dan “percaya,” namun mereka berkata secara positif dan gamblang. “Aku tahu kepada siapa aku percaya,” [2 Tim 1:12] kata Paulus. “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,” [Ayub 19:25] kata Ayub. Perolehlah pengetahuan yang positif mengenai cintamu kepada Yesus, dan janganlah puas sampa...

MY UTMOST

“Mengapa kamu takut, hai kamu yang kurang percaya?” — Matius 8:26 Renungan hari ini, tentang “rest” atau perhentian dalam Tuhan. Allah mengharapkan anak-anak-Nya menjadi orang-orang yang andal. Ketika tidak ada badai dalam hidup kita, semua tampak beres. Akan tetapi, ketika masa krisis datang, tersingkaplah siapa sebenarnya yang kita andalkan. Atau sebaliknya, keyakinan kita tetap tidak tergoyahkan, jika kita telah belajar menyembah Allah dan menaruh iman percaya kita kepada-Nya. Teologi Perhentian dalam Tuhan Bila kita takut, yang dapat kita lakukan paling tidak adalah berdoa kepada Allah. Akan tetapi, Tuhan berhak mengharapkan bahwa orang-orang yang menyebut nama-Nya mempunyai keyakinan yang mendasar kepada-Nya. Allah mengharapkan anak-anak-Nya untuk sedemikian yakin kepada-Nya, sehingga dalam krisis apa pun mereka menjadi orang-orang yang andal. Namun demikian, trust atau kepercayaan kita kepada Allah hanya sampai ke suatu titik tertentu, kemudian kita balik kembali kepada doa-doa b...

DI DALAM KASIH DAN KUASA NYA

Gambar
Yang DIA   minta kita semua harus percaya kan IMAN   bukan dengan perkataan orang lain yang bisa menyebabkan kita akan emosi bahkan merusak pertemanan dan terjadinya KONFLIK.  Dalam hidup pasti akan mengalami badai dalam kesehatan, pelayanan, kehidupan bersama,   maka dengan itu bangunlah IMAN. IMAN itu timbul bilamana kita mengalami kesulitan, kekurangan dalam keuangan atau sebagainya, air mata, dan segalanya yang menimbulkan “percikan api ” akan kehidupan. Maka dengan ini Tuhan akan menompang kita kedalam tangan Nya dengan tujuan menolong walau gelap namun terang Nya nyata. Tuhan tak akan membiarkan kehidupan kita selalu menangis, sebab Tuhan tahu betapa kuatnya kita akan mneghadapi kasih dan kuasanya didalam Salib yang kita pikul. Maka mintalah kepada Tuhan dengan berkata “Kuatkanlah bahuku dalam kesengsaraan yang ku alami, walau ku tahu tujuan Mu baik namun bagiku ini terlalu berat bilamana Tuhan tak bantu dengan IMAN”. Tulisan ini akan menggambarkan refleksi d...

MENGAPA HARUS MENGASIHI?

Bacaan dari kitab  1 Korintus 12:12-18 Banyak manusia membandingkan dirinya satu dengan yang lain, namun itu bukan kejadian yang baru melainkan sejak Paulus membandingkan Jemaat dengan tubuh manusia. Tubuh manusia memiliki banyak manfaat dan beraneka ragam seperti mata untuk melihat, lidah untuk merasakan asam manis atau pahitnya makanan dan minuman masuk dalam mulut, tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan dan sebagainya. Setiap anggota tubuh memiliki perannya masing-masing yang diperlukan oleh tubuh sehingga   bilamana tidak berfungsi dengan baik maka merasakan sakit. Akibatnya anggota tubuh antara satu dengan lainnya tidak dapat menganggap diri lebih penting dari pada yang lain. Sebaliknya, anggota –anggota tubuh yang lain juga tidak perlu merasa rendah diri dan menganggap diri tidak penting. Semua anggota jemaat menerima karunia dari roh kudus dan masing-masing telah memiliki tugasnya sejak karunia diterimanya. Menerima satu karunia juga tidak usah merasakan kesombo...