CINTA TUMBUH KEPADA SAUDARA TIRI KU KETIKA SAUDARA KEMBAR KU PERGI



Suatu hari bertempat di desa Bandungan, terdapat 3 anak remaja. Dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Anak pertama bernama Jian, anak ke dua bernama Jina. Mereka berdua  saudara kembar dari Bpk. Tomgas dan Ibu Gastosia.  Sebelum Jian dan Jina lahir, Bapak Tomgas dan Ibu Gastonia sempat mengadopsi anak laki-laki bernama Danilie. Pasangan ini mengadopsi Danilie ketika  umur 1 tahun sebagai pancingan  karena sudah lebih dari 10 tahun mereka menikah tetapi belum memiliki anak.

Sesudah mengadopsi Danilie dari bayi,  Ibu Gostania hamil dan melahirkan anak kembar perempuan yang cantik. Danilie di adopsi oleh keluarga bpk. Tomgas ketika ibu kandung nya pergi karena malu anak yang di lahirkan hasil dari hubungan yang tidak sah. Sebelum Jian dan Jina lahir, Danilie diangkat sebagai anak kandung. 17 tahun berlalu. Jian dan Jina bertumbuh pesat dan menjadi remaja pintar secara akademis  di SMA Tunas Abadi. Tidak hanya mereka berdua yang  pintar tetapi Danilie juga menunjukkan prestasi yang membuat orang tua angkat nya semakin gembira secara non akademis dari kesenian yang dikuti menjadi personil band  "Cahya Matui "

Manusia memiliki hati dan perasaan. Ketika Danilie, Jian dan Jina lulus SMA, Mereka melanjutkan ke  perguruan tinggi berbeda. Jian bersama  Danilie memilih Universitas di Indonesia , Sementara saudara kembarnya , Jina memilih untuk berkuliah di luar Negeri. Alasan Jina  tertarik berkuliah di luar negri karena laki-laki dia suka saat  SMA ,  Jowan  melanjutkan studi di Universitas yang diimpikan. Tidak disangka semakin lama rasa suka mulai datang antara Danilie dan Jian. Hal ini terjadi sebab Jian merasa kesepian ketika saudara kembarnya tidak bersama saat mereka berkuliah. Karena Jian mengetahui bahwa Danilie bukan saudara kandung (anak angkat) , mereka berdua memutuskan untuk berpacaran.

Waktu berganti Hari, Hari berganti bulan dan semakin lama tahun akan berubah.  Sudah lama mereka berpacaran hingga lulus kuliah. Selama berkuliah  kedua orang tuanya tidak mengetahui bahwa mereka memiliki hubungan lain. Bapak Tomgas dan Ibu Gastosia menganggap mereka berdua dekat karena bersaudara  ( sebagai kakak dan adik ) tetapi hal ini terungkap ketika Jian memanggil Danilie dengan kata                “ Sayang, tolong ambilkan tas ku”.

Karena kaget bapak Tomgas memanggil Danilie dan Jian bersamaan. Akhirnya mereka berdua mengakui bahwa selama ini setelah lulus SMA, mereka berpacaran karena Jian merasa kesepian. Ketika mendengar pengakuan sang anak, Ibu meneteskan air mata sambil memeluk mereka berdua. Ketika kejadian ini, bapak meminta Jina untuk pulang. Jina yang baru lulus kuliah dan sudah bekerja di Luar negri merasa kaget dan akhirnya memilih untuk pulang bersama Jowan pacar nya.

Beberapa hari kemudian. 

Ketika sudah sampai di rumah, Jina bertanya “ Ada apa pak tiba-tiba aku di suruh kembali ke Indonesia ? “

“Bapak kangen sama kamu nak, dan  ada yang ingin bapak  beritahu bahwa saudara kembar mu, Jian berpacaran dengan  Danilie”  jawab bapak Tomgas.

Karena kaget, tiba-tiba Jina berteriak memanggil Danilie dan Jian. Ketika mereka berdua datang , Jina langsung memeluk saudara kembar nya sambil menangis.

Danilie berkata “ Maaf kan saya pak bu, seharusnya saya menolak untuk berpacaran. tetapi karena saya kasihan ketika melihat Jian selalu merenung dan menangis sendiri ,maka saya memenuhi permintaan dengan berpacaran.” .

Akhirnya setelah kejadian ini, Jina meminta maaf karena telah meninggalkan Jian untuk mengejar laki-laki dengan berkuliah di luar negeri. Kini semua sudah kembali normal. Danilie bukan lagi pacar melainkan saudara bagi Jian. Sementara Jina dan Jowan memutuskan untuk menikah karena sudah lama berpacaran  sejak berkuliah di luar negeri.

Setelah Jina menikah, Jian mendapatkan pekerjaan dan Danilie merantau untuk bekerja sehingga semua kehidupan keluarga Bapak Tomgas dan Ibu Gastosia kembali normal dan tidak lagi cinta antara saudara.

Demikian cerita fiktif  belaka yang saya buat.  Bila ada kesamaan tokoh, tempat dan alur cerita itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Salam IBS.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR