LEBIH SAKIT DI “ BULLY “ DARI PADA BUNUH DIRI

    Suatu hal tragis bilamana hidup harus dengan pertengkaran yang mengakibatkan perpecahan, penolakan, penghinaan dan pembullyan. Tanpa di sadari mereka yang membully orang lain sama dengan memberikan siksaan yang cukup berat dan panjang bila mental orang yang di bully lemah dan menyebabkan kematian atau stress seumur hidup. Hal ini terjadi di saat kuliah online berlangsung. Dimana ada satu mata pelajaran yang mengajarkan bagaimana kesiapan kita saat mengikuti mata pelajaran tersebut dengan mempresentasikan hasil ilmiah. Saat itu korban menjadi moderator. Semua pengisi acara telah siap dengan masing-masing artikelnya. Awalnya terjadi biasa saja dengan penjelasan materi setiap orang 10 menit ada 3 orang serta di akhir ada sesi tanya jawab. Moderator tersebut merupakan mahasiswi yang banyak teman-teman tidak sukai dan selalu dengan kata “bully” serta kasar membuat dirinya semakin emosi.

     Contoh di saat temannya butuh dia siap untuk membantu. Namun di saat dia mengisi sebagai narasumber tidak ada yang mau menjadi moderator. Sudah di tawari ke teman-teman nya satu kelas hampir semua jawaban sama “ tidak bisa sebab tidak ada laptop, aku harus pergi ada keperluan lain, kendala sinyal dan sebagainya “. Hal ini yang membuat dosen mata kuliah  angkat suara dan meminta semua on camera. Setelah itu baru satu per satu orang mau bertanya dengan harus di marahi.

    Dari sekilas cerita ini yang saya alami sangat amat sakit sebab dimana rasa kemanusian yang di ciptakan dengan adanya cinta kasih. “ Semua diam tak bersuara padahal sudah di tawari tetap saja terdiam.” Apakah semua harus dengan kemarahan baru bertanya ? dimana akal dan budi serta perasaan bilamana seusia 21 tahun ke atas harus di “ marahi “ baru berjalan mengikuti arahan agar tidak di tunjuk. Di saat kejadian ini moderator tersebut hanya bisa menangis dan hampir  kambuh epilepsinya padahal saat itu  tidak ada orang di rumah. Bayangkan saja bilamana hal tak terduga terjadi bisa saja dia MATI.

    Maka ingatlah jangan suka membully orang sebab mental orang berbeda. Mungkin yang kalian tahu hanyalah anak orang kaya yang selalu tampil duluan ketika kelas dan sesi tanya jawab padahal bukan itu. Saya manusia biasa disini manusia juga sama maka ingatlah jangan melihat dari sisi luar namun dari sisi dalam manusia tersebut. Dan yang pasti kata-kata kasar  atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma bilamana di teruskan akan menjadi bahan membully.

    Mungkin kejadian  pada hari rabu tanggal 27 April  2021 akan menjadi suatu pelajaran yang sangat di ingat sampai dia mati. Sebab banyak orang di sana namun seakan-akan tak mampu berbicara. Sedih dan tersakiti membuat dia harus mengalami ketakutan. Sekarang yang dia inginkan hanyalah segera cepat lulus dan keluar dari ZONA NERAKA akibat dari tingkah laku teman-teman yang tidak terpuji. Ingatlah roda kehidupan selalu berputar. Mungkin bilamana ini di lakukan dengan “ sengaja “ maka lihatlah saja beberapa tahun kemudian hal yang sama akan terjadi kepada kalian sendiri. Dan bilamana ini tak ingin kalian rasakan maka hentikanlah kata – kata kasar tersebut sebab membully akan sangat sakit dari pada bunuh diri karena selalu di ingat dan tak bisa terlupakan. Salam IBS.

Komentar

  1. Pembullyan ini masih jadi kelakuan kita orang, apalagi ketika bully nya sudah bernada ketidaksukaan apapun yang diperbuat, langsung tendensius.

    Kalau dibully saya juga ngalami, secara psikologis terdampak iya itu pasti, saya rasakan dan alami, tapi ya saya alihkan dengan bercanda walau kesal tapi sy buat hiburan sj spy tk masuk hati, ad yg masuk pada akhirnya jd ampas kehidupan hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kak untuk waktunya telah membaca blog kami dan memberikan respon nya.

      Hapus
    2. Yuk kak bisa ikuti blog kami 🙏🏻 terima kasih

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR