KENANGAN DUKA MOBIL SEDAN HITAM PENGANTAR KU

Ketika ku teringat betapa bahagia dan senang untuk pertama kali melihat putri kecil ku lahir dari waktu yang ku tunggu. Di saat dia kecil, ku didik menjadi lebih baik dan berguna sebagai manusia yang taat akan agama dan peraturan serta berprestasi. Setelah lama kita bersama dengan bapak dan adik-adikmu hingga di saat waktu mu untuk melanjutkan massa depan tiba.

Massa depan memulai bersama dengan pasangan yang telah di pilih oleh Tuhan untuk memberikan kenangan terindah sehidup semati bersama. Tidak ada yang tahu berapa jauh perjalanan kehidupan ini sehingga setiap waktu, menit hingga detik sangatlah berarti.

Tidak ada yang pernah percaya dan terbayang disaat hati bahagia bisa terselip kan kejadian pahit tak terduga. Waktu itu diriku ini sedang melakukan rutinitas yang sama dan sama dengan memberikan ilmu kepada semua para generasi baru. Dengan ini juga membuat ku  mau tidak mau harus keluar dari zona nyaman dan merantau kepada pasangan hidupku.

Setelah merantau tak terasa sudah 2 tahun  kembali ke tempat asal diriku di lahirkan untuk bertemu dengan ibu . Tidak ada tanda apa- apa selain kehidupan seperti semua orang dengan rutinitas. Memang waktu tak dapat di putar kembali sebab bilamana ku tahu akan menjadi yang " terakhir " akan ku larang dan manfaatkan sebaik mungkin untuk membahagiakan nya.  Sampai rasa hati masih terbayang kan dengan kata tak tega untuk di tinggalkan.

Waktu itu engkau hanya berkata kepadaku “ ingin pulang “ dan aku mengantarkan keberangkatan itu menggunakan sedan hitam ke bandara. Setelah pesawat  tiba di pulau tujuannya ibu me telepon diriku dan mengatakan  “ ibu telah di rumah “. Di malam itu tak ada tanda- tanda yang menggambarkan kesedihan namun ke esok kan pagi diriku mendapatkan telepon bahwa dirimu telah “ pulang “ kepada sang pencipta pemilik bumi dan surga. Kabar yang pahit dan tak pernah terlupakan di setiap kejadian yang belum tertulis kan. Sangatlah berarti bilamana di ingat kembali namun kita harus ikhlas akan kepergian nya. 

 " Banyak kekurangan dalam tulisan ini sebab yang tahu hanya Tuhan sang pencipta waktu dan tempat, diriku hanyalah kiasan yang menuliskan dengan imajinasi. namun bilamana ada kesamaan cerita maka hanya kebetulan semata yang benar nyata  bilamana terjadi . " Salam IBS. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR