Mukjizat Karmel: Sentuhan Ajaib Dr. Michelle

Tak pernah ku bayangkan hidupku akan berubah drastis dalam sekejap mata. Awalnya, hanya rasa sakit biasa, kakiku terasa kaku dan sulit digerakkan. Rasa sakit ini sudah menemani selama 2 tahun, tepatnya sejak aku selesai kuliah di tahun 2022. Namun, kondisiku semakin memburuk. Aku didiagnosis mengidap epilepsi, penyakit yang menyebabkan kejang-kejang tak terduga sejak tahun 2010 hingga sekarang. Harapan dan semangatku mulai pudar. Berbagai pengobatan telah dicoba, namun tak ada yang menunjukkan hasil signifikan. Aku terkurung dalam keterbatasan, tak bisa bermain seperti anak-anak lain dan selalu dibayangi rasa cemas akan kejang yang bisa datang kapan saja. Kaki yang kaku membuatku susah berjalan seperti orang normal.

Gambar: Dokumen Pribadi, 2024

Suatu hari, muncul secercah harapan. Aku dan keluarga berkesempatan mengikuti Misa Penyembuhan di Aula Yohanes Salib, Pertapaan Karmel Ngadi Reso, pada tanggal 26 April 2024. Penuh keyakinan, kami berangkat pukul 15.00 WIB dari Gereja Hati Kudus Yesus Malang. 


Gambar: Dokumen Pribadi, 2024


Gambar: Dokumen Pribadi, 2024 
Misa di pimpin oleh Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE

    Perjalanan cukup panjang dan penuh kemacetan, karena padatnya umat yang ingin mengikuti acara, aula sudah penuh sesak saat kami tiba di pukul 16.00 WIB, satu jam sebelum acara dimulai. Di tengah doa dan pujian, aku merasakan dorongan untuk maju ke depan, menuju altar. Di sana, aku bertemu dengan Dr. Michelle Corral, seorang dokter berkebangsaan Amerika yang dikenal dengan tangan ajaibnya. Dengan penuh keyakinan, aku berdiri di hadapan Dr. Michelle. Beliau bertanya, dengan bahasa Inggris yang artinya  "Apa yang kamu mau bagikan kepada sesama? dan ceritakan apa yang sedang terjadi saat ini?".


Gambar: DR. Michelle Corral memberikan kesaksian dengan bercerita bahwa banyak umat disembuhkan di saat kita percaya hanya kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Mukzijat Nya sudah banyak terjadi dibelahan dunia ini.

            Ketika beliau bercerita dan mengajak kita yang merasakan kesaksian itu untuk maju dan menceritakan apa yang sedang terjadi. Walau harus mengantri karena banyak nya mukzijat, akhirnya aku pun menceritakan kisahku, tentang getaran pada tubuhku yang tak terduga dan kedua kakiku yang kaku dan sulit untuk berjalan selama 2 tahun. Aku tak kuasa menahan air mata saat menceritakannya. Dr. Michelle, dengan senyuman hangat dan penuh kasih, meletakkan tangannya di atas kepalaku. Dalam sekejap mata, aku merasakan aliran energi yang luar biasa mengalir di tubuhku, bagaikan arus kehidupan yang baru. Keajaiban terjadi! Seketika itu juga, aku merasakan kakiku yang kaku dan sulit digerakkan menjadi lebih kuat dan lentur. Aku mencoba melangkah, dan kakiku bergerak dengan sempurna. Aku tak percaya dengan apa yang aku rasakan. Air mata kebahagiaan mengalir di pipiku dan orang tuaku. Sesuai dengan ayat alkitab Markus 10:27  "Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Gambar: Dokumen Pribadi, Ketika DR. Michelle memegang tanganku dan mengajak berjalan kurang lebih 3 kali bolak-balik dengan tujuan menunjukkan kekuasan Tuhan itu ajaib.

Namun, keajaiban tak berhenti di situ. Dr. Michelle, dengan senyuman yang lebih lebar, mengajakku bergandengan tangan. Penuh semangat, aku meraih tangan Dr. Michelle. Bersama-sama, kami melangkah dengan penuh keyakinan di depan altar, bolak-balik berjalan selayaknya orang normal tanpa rasa sakit, disaksikan oleh seluruh umat yang hadir dalam Misa Penyembuhan. Benar-benar mukjizat yang tak terlupakan! Kaki yang dulunya kaku dan sulit digerakkan kini bisa berjalan dengan normal. Kekuatan itu tak hanya berhenti di situ. Setelah bersalaman dengan Dr. Michelle, aku berjalan kembali ke tempat duduk, menempuh jarak sekitar 1000meter dari altar ke kursi tanpa rasa lelah. Aku bahkan bisa menggendong guru SMAku yang ku anggap special, dengan kekuatan Roh Kudus.

Gambar : Dokumen Pribadi, 2024 
Aku bergandengan tangan dengan DR. Michelle 
(Baju Pink Gelap dan Baju Hitam)

    Setelah membagikan kabar bahagia, aku mendapatkan ucapan selamat dari banyak orang yang mengikuti proses doa penyembuhan. Doa ditutup dengan berkat oleh Romo Yohanes. Karena banyaknya umat yang ingin disembuhkan, aku kembali ke parkiran mobil yang terletak lebih jauh, sekitar 1500 meter, dengan jalan yang lebih licin akibat hujan. Namun, kekuatan Tuhan tak berhenti sampai disitu. Saat aku sedang memegang tumpukan kursi yang tersusun rapi karena jalan licin, tiba-tiba tumpukan kursi ini jatuh. Aku tak jatuh atau terluka sedikitpun. Aku hanya takjub dengan kuasa Tuhan yang selalu melindungiku.

Momen itu bagaikan simbol kemenangan atas penyakit yang telah lama membelenggu. Aku tak hanya sembuh secara fisik, tetapi juga mendapatkan kekuatan dan semangat baru untuk menjalani hidup. Dr. Michelle, dengan sentuhan ajaibnya, telah membuka gerbang menuju kebahagiaan dan masa depan yang cerah bagiku. Kisahku bagaikan bukti nyata kasih Tuhan dan tangan ajaib Dr. Michelle. Dari seseorang yang terkurung dalam keterbatasan, aku sekarang melangkah dengan penuh semangat dan optimisme. Aku ingin menginspirasi bagi banyak orang, bahwa keajaiban dapat terjadi jika kita memiliki keyakinan dan tak pernah menyerah. Sekali menunggu jawaban Nya, maka cobalah untuk berdoa setiap hari walau hanya 5 menit dan jangan lupa untuk mengucapkan syukur setiap hari. Ingatlah tiada perjuangan yang sia-sia di dunia ini, bilamana sang semesta sudah berkata dan menjawab doa mu. Sebagai penutup berikut foto bersama  keluarga.




Gambar : Dokumen Pribadi, 2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR