KEMBANG DESA




Pada suatu hari bertempat di desa “warna kelabu” terdapat 2 gadis kembang desa perawan  yang cantik . Mereka berdua merupakan gadis desa kebanggan warga setempat. Dua gadis tersebut bernama Ratna dan Ratih. Mereka memilki watak dan sifat berbeda. Ratna adalah gadis kembang desa anak dari bapak Farhat dan ibu Wati. Keluarga Ratna terkenal dengan gaya yang glamaour , super mewah, harta berlimpah dan terlihat orang yang kaya diantara warga sekitar. Sementara Ratih adalah gadis polos kebanggan warga desa yang terkenal sederhana,ringan tangan dan suka menolong warga setempat bila mengalami kesusahaan. Ratih merupakan anak dari bapak Fery dan ibu Wiwik. Keluarga bapak Fery terkenal dengan watak nya yang ramah,sopan dan humoris.

Suatu hari pada tanggal 2 Oktober bertepat Hari Batik Nasional, kepala desa setempat Bapak Gunawan mengadakan lomba untuk warga sekitar kampung warna kelabu salah satu lomba tersebut adalah fashion show. Lomba ini di sukai oleh kaum hawa khusus nya Ratna dan Ratih yang di pilih oleh kepala desa untuk mengikuti lomba tersebut.

Ratna dengan gaya yang glamour langsung meminta kepada ayahnya untuk di pesankan baju baru yang bagus,mahal, mewah yang di rancang oleh desainer terkenal agar bisa memenangkan lomba . Sementara Ratih dengan wajah yang lugu dan murah senyum hanya terdiam sambil memikirkan bagaimana caranya agar bisa mengikuti lomba tersebut sementara dia tidak memilki baju yang bagus . Sebab selama ini dia selalu membantu ayahnya di sawah selesai pulang sekolah untuk mencari rejeki tambahan jadi baju yang dia punya terbatas.


Setelah berpikir dan merenung akhirnya Ratih ingat kepada kawan lama nya bernama Rika yang mempunyai tempat kursus menjahit. Di pemikiran nya “ Pasti banyak kain perca batik yang dapat aku beli dengan harga murah dan akan ku jahit sendiri sesuai pola yang ku inginkan “

Sesudah merenung, Ratih dengan berjalan kaki langsung pergi ke rumah Rika sahabat saat SD yang berada di Perumahan elit “ Rajasahana ”  sekitar 300 m dari desa nya. Sesudah sampai di rumah Rika, Ratih dengan malu mencoba memberanikan diri untuk berbicara kepada sahabat nya.

“ Rika, apakah aku boleh membeli kain perca yang ada di toko mu ini ? “ Kata Ratih.

“ Untuk apa Rat ?? dan berapa banyak yang kamu butuhkan ? “ Kata Rika.

Jawab Ratih “ Aku di minta oleh kepala desa untuk mengikuti lomba fashion di desa ku untuk memperingati hari batik bertepatan tanggal 2 Oktober ”

“ Oohh… begitu, ambil saja kawan tidak usah membeli. kain perca ini sudah tidak aku gunakan lagi. Ambil lah dan semoga kamu bisa mengolah nya menjadi gaun yang indah.” Kata Rika.

“Terima kasih Rika sahabatku, tak kan ku lupakan kebaikan mu “ jawab Ratih.

Sesudah meminta, Ratih kembali pulang dan mencoba untuk menjahit. Sebelum di jahit , Ratih menggambar pola sesuai dengan kemampuan dan keinginan nya.

2 Minggu berlalu , tidak terasa akhirnya hari yang di tunggu-tunggu oleh warga desa datang. Betepatan hari ini Ratna dan Ratih akan mengikuti lomba fashion. Betapa kagetnya warga sekitar melihat Ratna seperti artis kota sampai warga tidak mengenal nya karena baju nya yang mewah,mahal dan make up oleh desainer terkenal. Sementara Ratih dengan make up dan baju yang sederhana dari kain perca batik terlihat cantik natural, manis sampai warga terlihat  terpesona karena anggun nya baju yang di buat seadanya.

Ketika selesai kegiatan lomba tersebut hal yang di tunggu-tunggu datang yaitu pengumuman pemenang. Kepala desa mengatakan bahwa ada 3 juara yaitu juara 1, juara 2 dan juara 3 dengan hadiah uang tunai untuk juara 1 Rp. 1.000.000, juara 2 Rp. 750.000 dan juara ke 3 Rp. 500.000. 

Saat MC ingin membaca hasil dari para juri, dengan keras dan lantang Ratna berkata “ Pasti aku yang menang sebab baju ku yang mewah, elegan dan make up yang mahal membuat aku cantik seperti artis kota”.

Sesudah Ratna berbicara Eko, teman Ratih berkata” Janganlah sombong, belum tentu kamu yang menang sebab yang di nilai bukan karena mahal nya baju yang kamu pakai melainkan kreativitas yang kamu tampilkan dengan baju tersebut.”

Akhir nya MC membawa piala dengan keras membacakan pemenang juara lomba ini, “ juara 1 di raih oleh ……. Ratih , juara 2 oleh Diani dan juara 3 Oleh Ratna”

Betapa kaget nya Ratih dengan wajah yang memerah tidak menyangka dia bisa menang, sebab dia melihat teman-teman nya dengan baju yang elegan, mahal dan bagus, dia merasa akan kalah. Tetapi juri tidak melihat dari itu melainkan dari kreativitas yang dimiliki.

Ketika Mendengar dia kalah, Ratna hanya bisa menangis dan marah tidak menerima hasil juri. Karena dia kalah, merasa malu, Ratna langsung masuk mobil dan pulang bersama keluarga nya. Sesudah pembacaan hasil tersebut, para pemenang di persilahkan naik di atas panggung untuk menerima hadiah. Sesudah menerima hadiah uang dan trophy, Ratih di beri mahkota sebagai simbol kembang desa “ kampung warna kelabu “ yang cantik,manis,kreatif dan sopan.

Demikianlah akhir cerita dari kisah Kembang Desa. Semoga dengan kisah ini, kita bisa melihat sisi baik dan buruk dari sifat watak tokoh dan bagaimana kita harus bergaul bersama orang di sekitar dengan baik. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan waktu sebab cerita ini di buat bedasarkan fikti belaka sesuai dengan imajinasi penulis untuk memperingati hari batik pada tanggal 2 Oktober. Sampai jumpa kembali dengan edisi selanjutnya. Salam IBS.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR