WAKTU KITA TIDAK SAMA
Ketika mentari terbit
dengan sambutan suara burung berkicau di pagi hari, membuat ku terbangun atas
pentunjuk alam untuk memulai aktivitas sebagai seorang mahasiswa. Kita selalu
memulai kehidupan baru di setiap waktu. Sebab waktu tak dapat di putar kembali
. Selain itu waktu yang kita lewati setiap hari menunjukan jalan kehidupan
selama kita bernafas dan masih bernyawa.
Kadang kita sebagai manusia
ter khusus seorang perempuan ada yang berpikir untuk apa sekolah tinggi-tinggi
hingga menjadi seorang S 3 ( doktor atau
prof. ) bila nanti di massa tuanya hanya memiliki tanggung jawab yang besar
menjadi seorang ibu yang menuntun anak-anaknya dan mengurus semua pekerjaan
rumah tangga.
Namun itu tak bisa ku
jawab sebab semua merupakan pola pikir kita secara pribadi ada yang pro (
setuju ) dan kontra ( tidak setuju ). Tetapi bagiku seorang wanita yang bisa
melakukan pekerjaan seperti bekerja, mengajar dan berkarya merupakan wanita
tangguh, kuat dan tinggi akan keberanian dimana ada kewajiban tetapi memilih
untuk menambah tanggung jawab salah satunya menjadi seorang pengajar.
Seorang pengajar baik
itu guru maupun dosen merekalah orang yang berjasa selama kita bernafas dan
menjalani kehidupan dengan ber aktivitas bersekolah maupun di rumah apalagi di
saat Corona ( Covid ’19 ) telah masuk ke
dunia. Setelah beberapa hari menjadi bulan dan sudah lebih dari 1 tahun, kita semua mau tidak mau melakukan aktivitas
harus di mulai dari rumah baik itu berdoa,bekerja dan belajar. Hal ini yang
membuatku rindu akan kasih sayang seseorang yang telah membuat ku percaya bahwa
kehidupan ini itu misteri dan penuh dengan tanda tanya bila kita mempelajari
dan mengerti apa yang di maksud dengan tanggung jawab, percaya kepada- Nya dan
mengerti akan cinta kasih.
“ Hatiku tetap percaya bahwa ada waktu yang terbaik untuk kita hidup “ itulah kalimat yang sedang ada dalam hati dan pikiran ku saat ini. Dengan adanya pandemi ini juga waktu kita tak bisa sama lagi. Bilamana dulu sebelum berangkat bisa ter jadwal dan selalu bertemu di kampus dan kelas saat mengajar namun saat ini harus terbatas melalui dunia teknologi.
Tak ada masalah untuk
sementara melalui online sebab hatiku bisa merasakan melebihi dari pertemuan
online. “ Kasih yang tidak terbatas menjadi suatu jawaban dimana ada tanggung
jawab dan kewajiban bilamana di kerjakan dengan senyuman dan niat ikhlas serta
semangat akan berbuah manis.”. Selain waktu kita tidak bisa sama sejak corona,
waktu kita tak bisa sama dengan waktu Tuhan.
“ Semua ini milik Tuhan
“ . Maka bilamana kita meminta kepada- Nya namun belum terjawab sebab bagi Nya
waktu kita belum tepat sesuai apa yang telah di siapkan. Namun janganlah kita
berkecil hati atas tidak kesesuaian waktu kita dengan waktu Nya, sebab disini lah
kita di berikan harapan untuk percaya dan menunggu saatnya kita bersabar. Dengan
ini juga kita dapat yakin bahwa
pengharapan tidak sia-sia bilamana kita memberikan yang terbaik dengan ber
usaha.
Demikian cerita
kehidupan yang sedang terjadi di dalam hidupku apalagi adanya pandemi covid ‘
19 bukan berarti kita harus memaksa
sesuai kehendak namun juga diminta bersabar dan belajar untuk menanti kesembuhan
kehidupan kita didunia bisa kembali normal kembali sesuai dengan sebelumnya
kita jalani dan alami.
“ Jangan berhenti untuk berdoa dan berusaha sebab inilah kunci kita untuk bisa melewati kehidupan yang mungkin untuk beberapa orang susah untuk di lalui. “. Salam IBS.
Komentar
Posting Komentar