PUISI SEKTET

Apa arti Puisi?
Puisi merupakan suatu karya sastra yang mengandung pikiran dan perasaan yang disampaikan dengan penulisan dan irama tertentu.

Apa arti puisi sektet?
Puisi mempunyai sejumlah jenis, di mana salah satunya adalah sektet .
Pengertian Puisi Sektet dan Puisi Baru
Sektet merupakan salah satu diantara macam-macam puisi baru berdasarkan bentuknya yang tiap baitnya terdiri atas 6 baris.
Puisi baru adalah sebuah puisi yang memiliki bentuk baru. Dikatakan baru karena puisi ini bersifat modern. Artinya, puisi baru adalah puisi yang tidak terikat pada berbagai ketentuan atau aturan. Hasil karya dari puisi baru ini terbilang lebih bebas. Menjadi lebih dinamis serta beragam dari bentuk lamanya.

Apa Ciri-ciri puisi baru ?:
1. Nama penulis puisi tercantum
2. Tidak terikat dengan rima, irama dan baris.
3. Gaya bahasa dalam puisi baru dinamis. Sehingga akan berubah-ubah.
4. Puisi baru cenderung memiliki sifat simetris. Puisi ini akan memiliki bentuk yang rapi.
5. Puisi baru lebih menggunakan pola pantun atau sajak syair.
6. Puisi baru umumnya berbentuk empat seuntai.
7. Puisi baru umumnya mengisahkan mengenai peristiwa kehidupan

 Contoh Puisi
• Contoh Puisi 1
Judul: Pendaratan Malam 
Karya: Sitor Situmorang

Tentara tak berbekal mendarat Di malam disuburkan lapar (Bila fajar bawa berita
Kayu apung istirahat mereka) Tentara tak berbekal mendarat Di malam disuburkan lapar
Sumber: Sitor Situmorang, Dalam Sajak, halaman 42.

• Contoh Puisi 2 
Judul: Ranjang Ibu 
Karya: Joko Pinurbo

Ia gemetar naik ke ranjang
Sebab menginjak ranjang serasa menginjak Rangka tubuh ibunya yang sedang sembahyang. Dan bila sesekali ranjang berderak atau berderit, Serasa terdengar gemeretak tulang
Ibunya yang sedang terbaring sakit. (2004)
Sumber: Joko Pinurbo, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, halaman 124.

Q&A: 
1. Puisi sektet merupakan salah satu macam puisi baru (modern). Apakah puisi modern sama dengan puisi kontemporer? Jika tidak, tolong jelaskan perbedaannya.

Jawaban :
• PUISI BARU
Puisi baru adalah suatu jenis puisi modern yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan- aturan atau dibuat secara bebas oleh sang pengarang, dan puisi ini ada atau lahir setelah puisi lama. (Puisi yang bebas baik dari segi suku kata, baris, atau rimanya).
• PUISI MODERN (KONTEMPORER)
Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata kasar, ejekan, dan lain-lain.

2. Apakah ada perbedaan lain antara puisi sektet dari puisi biasanya?

Jawaban :
Ada.
Perbedaan puisi sektet dengan yang lainnya yaitu bisa dilihat dari pengertiannya. Puisi sektet itu puisi baru yang tiap baitnya terdiri atas 6 baris. Dan pada umumnya puisi itu tiap baitnya terdiri atas 4 baris sedangkan puisi sektet itu 6 baris.

3. Terkait salah satu sifat puisi baru, yaitu simetris. Bisa tolong dijelaskan lebih mendetail terkait sifat tersebut? 

Jawaban:
Salah satu sifat puisi baru yaitu simetris atau teratur atau bisa juga dibilang rapi . Di mana pada puisi baru sendiri merupakan puisi yang dibuat sesuai pengarangnya dan memiliki berbagai macam jenis di dalamnya. Dapat teman2 lihat pada contoh puisi yang pertama, yang disampaikan tadi, dapat kita lihat sebagai contoh ini puisi sektet.
Pada kalimat “Kayu apung istirahat”
Pada puisi di atas, bisa teman-teman lihat untuk kalimat akhirnya itu senada dan seirama.

4.   Boleh tahu , tips memilih diksi yang bagus untuk puisi baru?
Jawaban:

Aspek yang diperhatikan untuk memilih diksi puisi:
1. Aspek bunyi
Pada prinsipnya, puisi itu baru menjadi "puisi" ketika ia dibunyikan alias dibacakan. Jadi, pertimbangan pertama yang mesti diperhatikan dalam memilih diksi adalah bunyi yang dihasilkan kata tersebut. Misalnya, pesan yang ingin disampaikan adalah pekerja keras yang tetap bekerja meski di terik matahari. Kemudian, ketika menyusun kalimat, terpilih kalimat berikut ini:
Ia tak menyerah oleh terik matahari
tak berhenti meski tenggorokannya haus
Tentunya, pilihan kata tersebut bisa jadi indah di mata sebagian orang. Namun, penulisnya mesti mempertimbangkan lagi aspek bunyi agar ketika kalimat tersebut dibacakan, akan terasa indah ketika berbunyi. Contohnya, diubah menjadi seperti ini:
Ia tak menyerah meski panas menyengat Juga tak akan berhenti meski penat
Maka penulis memilih "terik matahari" diganti dengan "panas menyengat", serta tenggorokan haus menjadi "penat" dengan pertimbangan bunyi.

2. Aspek bentuk
Bisa jadi Anda memilih kata tertentu berdasarkan bunyi. Meski demikian, juga mesti diingat bahwa puisi adalah sebuah karya tulis. Oleh karena itu, bentuk juga mesti dipertimbangkan dari segi artistik dan estetiknya. Pilihan bentuk disesuaikan dengan kalimat yang disusun. Seperti dalam contoh kalimat di atas:
"juga tak akan berhenti meski penat"
Dipilih kata "akan" ditambahkan di dalam kalimat agar baris kedua "juga tak akan berhenti meski penat" menjadi lebih seragam dalam hitungan jumlah kata dengan baris sebelumnya "ia tak menyerah meski panas menyengat". Pilihan bentuk tersebut juga akan berpengaruh dengan bunyi baris tersebut ketika dibacakan, termasuk juga "dibunyikan".

3. Aspek makna
Bentuk dan bunyi yang dipertimbangkan sebelumnya, tentunya tidak boleh mengorbankan makna. Pesan yang ingin disampaikan adalah roh dari puisi tersebut. Sedangkan bunyi dan bentuk adalah jasadnya. Tidak ada yang bisa dikorbankan dari keduanya. Itulah kenapa, penulis puisi mesti sangat jeli memilih kata yang tepat di tempat yang tepat, agar makna tidak menjadi kabur atau bias, dan malah makna aslinya yang hilang.
Misalnya seperti kalimat berikut ini:
Bun, hidup berjalan seperti bajingan Seperti landak yang tak punya teman Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran. 

Semoga menjawab pertanyaan materi mengenai puisi sektet, dapat membantu teman teman dalam dunia literasi. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR