PUISI PATIDUSA

A. Arti puisi Patidusa
Patidusa adalah bentuk puisi tradisional Indonesia, khususnya dari Jawa dan Bali. Secara harfiah, "pati" berarti mati dan "dusa" berarti dosa atau kesalahan. Maknanya mengarah pada penyesalan atau pengakuan atas kesalahan. Sejarah patidusa tidak terdokumentasi secara pasti, namun diyakini telah ada sejak lama dalam tradisi lisan masyarakat Jawa dan Bali. Puisi ini menjadi bagian dari cara menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan secara ringkas dan berkesan.

B. Ciri-ciri utama puisi patidusa 
Adalah terdiri dari empat baris (larik) dalam setiap baitnya. Setiap baris umumnya memiliki 
Jumlah suku kata yang tetap, meskipun tidak seketat pantun. Rima akhir patidusa biasanya a-b-a-b. Isi puisi patidusa seringkali berupa nasihat, permohonan maaf, atau refleksi diri atas perbuatan yang kurang baik.

C. Langkah membuatnya sederhana:
1. Tentukan tema penyesalan atau pengakuan kesalahan.
2. Buat empat baris yang saling berkaitan maknanya.
3. Usahakan setiap baris memiliki jumlah suku kata yang hampir sama.
4. Atur rima akhir menjadi a-b-a-b.

D. Contoh
1.Lelampahan kala wengi,(Perjalanan di kala malam,)
2. Ati bingung tanpa arah, (Hati bingung tanpa arah,)
3. Gusti mugi ngampuni, (Ya Tuhan semoga mengampuni,)
4. Dosa kula ingkang salah. (Dosa saya yang salah.)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR