TIPS CARA MENULIS PUISI YANG BAIK
Seringkali orang bertanya bagaimana cara menulis puisi yang baik? Tentu tidak mudah saya menjawabnya. Bagi saya tidak ada teori menulis puisi, atau tidak ada resep menulis puisi. Untuk menjawab pertanyaan itu saya akan membagikan pengalaman saya.
Gimana Sih Cara Bikin Puisi yang Nggak Basi? Lihat Triknya dari Puisi Lain!
-
Jangan Cuma Mengeluh, tapi Bikin "Foto" Pakai Kata-Kata!
- Maksudnya: Daripada cuma bilang "saya lagi bete," coba deh saya gambarin bete itu kayak gimana. Bikin yang baca bisa ngerasain apa yang saya rasain, bukan cuma mengerti saja.
- Analogi: Kayak lagi bikin status WA. Daripada cuma nulis "mood lagi nggak enak," mending saya fotoin langit mendung sambil dengerin lagu sendu, kan lebih kena? Nah, di puisi juga gitu, tapi medianya kata-kata.
-
Satukan Isi Hati dengan Hal-Hal di Sekitar!
- Maksudnya: Lihat lampu merah kelamaan, dengerin suara bisik, ngalamin Wi-Fi lemot? Jangan cuma saya diemin. Coba deh saya jadiin itu "jembatan" buat nyampein perasaan bingung, tenang, kesel, atau seneng yang lagi saya rasain.
- Analogi: Saya lagi jalan di mall, terus ada badut nyanyi lagu lucu dan menarik. Nah, badut itu bisa saya jadiin perumpamaan buat menceritakan temen saya yang tingkahnya suka aneh, misalnya. Di puisi juga gitu, objek di sekitar saya bisa jadi simbol buat perasaan saya.
-
Kata-Kata Simpel Juga Bisa Jadi Powerful!
- Maksudnya: Tidak usah sok puitis pake kata-kata yang jarang saya pake sehari-hari. Justru kata-kata biasa yang saya susun dengan cara yang beda bisa jadi lebih ngena di hati.
- Analogi: Kayak saya lagi ngerjain tugas kelompok. Bahan-bahannya biasa aja kan? Tapi kalau saya atur presentasinya dengan visual yang menarik, hasilnya bisa jadi beda banget! Nah, di puisi juga gitu, "visual"nya ada di cara saya nyusun kata-katanya.
-
Puisi Itu Bukan Chat Panjang yang Dibikin Baris-Baris!
- Maksudnya: Tiap baris di puisi itu punya "kejutan" sendiri. Tidak harus nyambung kayak lagi nge-story. Justru "lompatan" ide antar baris itu yang bikin puisi jadi seru dan bikin yang baca mikir "oh, maksudnya ini toh...".Asalkan bait satu dengan lainnya masih nyambung (tema).
- Analogi: Seperti lagi nonton series yang tiap episodenya ada cliffhanger-nya. Awalnya saya kira ceritanya bakal gitu-gitu aja, eh ternyata di akhir episode ada kejutan! Nah, "kejutan" di puisi itu ada di lompatan ide antar barisnya.
-
Bikin Puisi Saya Ada "Bumbu" Ironi atau Paradoks!
- Maksudnya: Ironi itu kayak saya ngomong sesuatu tapi maksudnya justru kebalikannya (misalnya, bilang "wah, gercep banget bales chatnya, baru dibaca seminggu kemudian"). Paradoks itu kayak ada hal yang kelihatannya nggak mungkin tapi ternyata bisa aja (misalnya, "makin rame tongkrongan, makin kerasa sendiri"). Ini bikin puisi saya jadi lebih dalam dan nggak gampang ketebak maknanya.
- Analogi: Kayak saya lagi nge-tweet sarkas. Saya bilang A tapi maksud saya B. Nah, di puisi, ironi dan paradoks itu bikin yang baca mikir lebih dalam tentang apa yang mau saya sampaikan.
Intinya sih, buat bikin puisi yang nggak gitu-gitu aja, saya nggak perlu ngikutin aturan-aturan yang ribet. Justru saya perlu sering baca puisi orang lain, perhatiin gimana mereka mainin kata dan ide, terus saya coba deh bikin dengan gaya saya sendiri. Jangan takut buat beda dan punya ciri khas! Semakin banyak saya baca, semakin banyak "ide" buat nulis puisi yang nampol! Dan pakai aturan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Arti dari aturan ATM adalah: Sebuah pendekatan atau strategi dalam belajar dan berkreasi, yang menekankan pada tahapan-tahapan yang perlu dilalui untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau meningkatkan kemampuan. Berikut penjelasannya:
1. Amati (Observe)
a. Fokus dan Seksama
Tahap pertama adalah melakukan pengamatan secara mendalam dan seksama terhadap objek, proses, atau karya yang ingin dipelajari atau dijadikanp inspirasi. Ini bukan hanya sekadar melihat, tetapi melibatkan perhatian penuh terhadap detail-detail penting.
b. Identifikasi Elemen Kunci
Saat mengamati, penting untuk mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang membuat objek atau karya tersebut berhasil atau menarik. Misalnya, jika Anda ingin belajar melukis potret, amati bagaimana seorang pelukis profesional menangkap proporsi wajah, pencahayaan, dan ekspresi.
c. Pahami Prinsip Dasar
Cobalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang mendasari objek atau karya tersebut. Mengapa sesuatu terlihat seperti itu? Apa aturan atau pedoman yang diikuti?
d. Cari Referensi Sebanyak Mungkin
Jangan hanya terpaku pada satu contoh. Kumpulkan berbagai referensi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
2. Tiru (Imitate)
a. Latihan Mereplikasi
Setelah mengamati dengan baik, langkah selanjutnya adalah mencoba meniru atau mereplikasi apa yang telah diamati. Tujuannya adalah untuk memahami secara langsung teknik, proses, atau struktur yang ada.
b. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil Saat meniru, perhatikan langkah-langkah yang diambil, alat yang digunakan, dan bagaimana setiap elemen saling berinteraksi. Hasil yang sempurna mungkin tidak langsung tercapai, tetapi prosesnya akan memberikan pemahaman yang berharga. Dalam proses ini, kita menggunakan kata kata yang berlawanan alias bukan PLAGIAT.
c. Jangan Takut Gagal
Proses meniru adalah bagian dari pembelajaran. Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
d. Latih Berulang Kali
Pengulangan akan membantu Anda membangun keterampilan dan pemahaman yang lebih mendalam. Semakin sering Anda berlatih meniru, semakin baik Anda akan memahami nuansa dan detailnya.
3. Modifikasi (Modify)
a. Eksplorasi dan Inovasi
Setelah cukup mahir meniru, saatnya untuk mulai melakukan modifikasi. Ini berarti Anda mulai menambahkan sentuhan pribadi, ide-ide baru, atau menggabungkan elemen-elemen dari berbagai sumber yang telah Anda amati.
b. Sesuaikan dengan Tujuan
Modifikasi yang dilakukan harus relevan dengan tujuan yang ingin Anda capai. Apakah Anda ingin membuat sesuatu yang lebih efisien, lebih estetis, atau memiliki fungsi yang berbeda?
c. Berpikir Kreatif
Tahap ini melibatkan pemikiran kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang orisinal atau setidaknya berbeda dari apa yang sudah ada. Jangan takut untuk bereksperimen dengan ide-ide yang mungkin terlihat tidak konvensional.
d. Uji Coba dan Evaluasi
Setelah melakukan modifikasi, uji coba hasil karya Anda dan evaluasi apakah modifikasi tersebut membawa perbaikan atau justru sebaliknya. Proses ini akan membantu Anda terus belajar dan mengembangkan kemampuan. Bilamana semua tahapan sudaj dilakukan, janganlah takut mencoba mengikuti event event yang diadakan secara gratis atau mengirimkan ke penerbit. Bilamana gagal maka lakukan evaluasi, apa yanga kurang baik tema yang mungkin kurang menarik, tata bahasa maupun hal hal kecil seperti banyaknya Typo (penulisan).
Inti dari Aturan ATM
Aturan ATM ini menekankan bahwa inovasi dan kreativitas seringkali dibangun di atas fondasi pemahaman yang kuat terhadap apa yang sudah ada. Dengan mengamati secara seksama, meniru dengan tekun, dan kemudian memodifikasi dengan cerdas, seseorang dapat mengembangkan keterampilan, menghasilkan karya yang unik, dan mendorong kemajuan.
Pendekatan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, mulai dari seni, desain, teknologi, bisnis, hingga pengembangan diri. Ini adalah siklus pembelajaran yang berkelanjutan, di mana hasil modifikasi dapat menjadi objek pengamatan baru untuk proses ATM berikutnya.
Biar makin kebayang, ini beberapa contoh puisi dengan gaya anak muda yang coba mainin trik-trik tadi:
Contoh 1: Mainin "Foto" Pake Kata-Kata
MALAM MINGGU (VERSI KOSAN)
Lampu kamar kuning kayak filter IG jadul
Suara motor brum-brum di luar kayak soundtrack kesepian
Chat dari dia masih last seen jam kapan tau
Bantal udah kayak samsak, tempat nyalurin kesel
Mimpiin notif "kamu kangen ya?" tapi cuma ilusi
Malang, 1 April 2025
Contoh 2: Gabungin Isi Hati Sama Objek Sekitar
LAMPU MERAH PEREMPATAN
Lampu merah nyala, kayak kode hati yang lagi stuck.
Motor-motor ngegas nggak sabar, sama kayak pengen cepet move on
Asap knalpot nyebar bau nggak enak, kayak kenangan pahit yang susah ilang
Tapi pas lampu hijau nyala, ada secercah harapan
Mungkin abis ini ada belokan ke arah yang lebih baik
Malang, 2 April 2025
Contoh 3: Kata-Kata Simpel Jadi Powerful
WIFI DOWN
Sinyal ilang, kayak mood pagi ini
Mau buka YouTube, cuma muter-muter nggak jelas
Akhirnya cuma bisa ngeliatin semut di tembok, lebih menarik dari timeline tanpa internet
Kangen scrolling tanpa batas, kayak kangen dia tanpa tapi
Satu bar sinyal aja udah kayak oase di gurun deadline
Malang, 3 April 2025
Contoh 4: Ada "Lompatan" Ide
KOPI PAGI
Kopi hitam, pahitnya nampol kayak kenyataan
Asapnya ngepul, kayak ide-ide yang pengen keluar dari kepala
Gelasnya anget di tangan, tapi kok hati masih dingin?
Jam dinding terus bunyi tik-tok, kayak ngingetin waktu terus jalan
Mungkin hari ini bakal se-pahit kopi ini, atau mungkin ada gula-gula kejutan?
Malang, 4 April 2025
Contoh 5: Pake "Bumbu" Ironi atau Paradoks
UJIAN TENGAH SEMESTER
Soal-soalnya ramah banget, nggak ada satupun yang saya ngerti (Ironi)
Otak udah kayak perpustakaan kosong pas ditanya rumus
Pengawas ujian senyumnya manis banget, bikin makin deg-degan
Makin banyak mikir, makin blank isi kepala in (Paradoks)
Semoga aja jawaban ngawur saya ada benarnya
Biar nggak remedi sendirian.
Malang, 5 April 2025
Gimana? Udah mulai ada gambaran kan? Intinya, jangan takut buat mainin kata-kata dan nyari cara unik buat nyampein apa yang ada di pikiran dan hati. Semangat terus berkarya!
Materi ini adalah ringkasan yang saya pelajari dari dosen saat kuliah, mengikuti beberapa media sosial penulis pemula, dan komunitas bersama sastrawan. Serta yang pasti perbanyak baca buku dulu, menggunakan waktu minimal 10 menit untuk membaca, maka pikiran akan terbuka untuk menulis.
Semoga materi yang saya tulis dengan pengalaman, dapat membantu teman - teman yang selalu bertanya "Kak , Bagaimana caranya menulis puisi yang baik dan lolos dibukukan?"
Komentar
Posting Komentar