NIKMAT MANA LAGI YANG KAU DUSTAKAN?
Saat semua pergi, kau datang bagai mentari Menyinari jiwa yang sunyi, membawa rasa damai Puan baru, pengisi kalbu yang terpatri Lama ku menunggu, kini kau hadir di singgasana hati Estetika fatamorgana, kau hadir bagai mimpi Membuatku terbuai dalam asmaraloka nan permai Lupa pada realita, terlena dalam pesona Hingga hati bertanya, nikmat mana lagi yang kau dustakan? Seperti surat untuk kekasih, Kata-kata indah tersusun rapi Namun di balik keindahan itu, Tersimpan luka dan rasa pilu Perpisahan meninggalkan luka yang mendalam Rindu membelai di malam sunyi, hati meronta Pertanyaan tanpa jawaban, Apakah rindu ini hanya sepihak? Namun membaca tulisanmu, Tuan, Hatiku sesak tergantikan debaran Ternyata kau pun tersiksa, Perpisahan ini tak hanya aku yang merasakannya Disaat hati berbaur asmara, Mendramakan luka dalam ketakutan Bekas luka tak terlihat, Hingga enggan berkata "Cintaku abadi dalam hidupmu" Leb...