DIALOG TAG & DIALOG AKSI
Dialog Tag
Dialog tag adalah frase mengikuti dialog, yang menginformasikan identitas si pengucap dialog.
Biasanya dalam penulisan cerita, atau para penulis yang mau menulis novel kebingungan dalam penulisan dialog para tokoh yang ditulis.
Agar tidak terjebak dalam kebingungan, berikut contoh mengenai dialog tag.
“Aku tidak mengharap perpisahan ini,” kata Yuni.
Reyhan berbisik, “Tapi aku hanya menganggapmu teman.”
Sebuah frasa ‘kata Yuni’ dan ‘Reyhan berbisik’ merupakan dialog tag. Letaknya bisa diawal dan bisa diakhir.
Sebagai penjelasan lebih lanjut, beberapa hal di bawah ini perlu diperhatikan.
1. Kalimat dialog selalu diawali dengan huruf kapital.
2. Jika dialog tag diawal maka didahului koma sebelum memasuki kalimat dialog, jika diakhir maka dialog tag tidak diawali dengan huruf kapital.
3. Ketika kalimat dialog diakhiri dengan tanda koma sebelum tanda kutip jika letaknya sebelum dialog tag, dan diakhiri dengan titik sebelum tanda kitip jika letaknya diakhir.
Berikut contoh macam-macam keterangan pada dialog tag.
1. Dialog tag netral
ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta.
2. Dialog tag netral sebagai respon
Sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong.
3. Dialog tag dengan ada ekspresi emosi biasa
Sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda.
4. Dialog tag dengan emosi bernada tinggi
Selain itu ada contoh lain seperti dialog di bawah ini.
Nanar mataku menatapnya tajam.
“Apakah belum puas kau menyakiti hatinya?”
Nah, kalau yang ini bukan dialog tag.
Ini bisa dikatakan dua kalimat berbeda, contoh di atas menjelaskan aktivitas si pengucap dialog.
Dialog tag berfungsi untuk menunjukkan ke pembaca bahwa karakter tokoh siapa yang sedang berbicara.
Tanda baca akhir suatu percakapan yang memiliki dialog tag bukanlah tiitk (.), melainkan koma (,). Oleh karena itu, dialog tag diawali dengan _huruf nonkapital atau kecil_. Selain itu, jika ada tanda baca lain seperti tanda tanya (?) dan seru (!), penulisan huruf awal setelah petik tetap ditulis kecil atau nonkapital.
Biasanya, dalam dialog tag ada beberapa kata yang sering digunakan, seperti ucap, ujar, kata, tutur, panggil, sapa, ajak, tanya, pesan, dan lain sebagainya.
Contoh:
“Aku belum makan,” _ungkap_ Alina.
Nenek _bertanya_, "Kamu dari mana aja, Lina?"
"Ayok ke sana!" _ajak_ Mila.
"Ke mana?" _tanya_ Dila.
Menurut KBBI, dialog adalah percakapan (dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya), juga karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih.
Dialog Aksi
Setelah dialog terdapat kata-kata atau bahkan kalimat yang berupa aksi pada sebuah percakapan. Pada dialog aksi ini, tanda baca akhir yang biasa digunakan setalah dialog selesai adalah tanda titik (.). Oleh karena itu, penulisan huruf pertama setelahnya harus kapital.
Secara singkat, mau di mana pun letaknya, dialog aksi harus menggunakan huruf awal kapital. Jika setelah dialog adalah aksi maka penulisannya diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
“Baik, aku akan ke sana sekarang.” Marjuki segera berlari menuju mobilnya.
Alina melambaikan tangannya. “Siska, aku di sini ....”
Cerpen punya kepanjangan Cerita pendek, Bisa dibaca dalam sekali dudukan yang berarti tanpa harus bangun dari duduk itu pun kita bisa menyelesaikan bacaan tersebut. Dalam cerpen kadang terdapat dialog baik itu dialog tag maupun dialog aksi.
Panjang cerpen tak boleh lebih dari 20.000 kata atau kurang dari 1000 kata.
Komentar
Posting Komentar