PSIKOLOGI START SYNDROME
STAR SYNDROME
Istilah star syndrome menggambarkan sekumpulan sikap dan perilaku saat seseorang yang sebenarnya biasa-biasa saja mengganggap dirinya adalah pusat perhatian sehingga terkesan seperti “bintang”. Star syndrome bukan termasuk dalam penyakit mental, tetapi sindrom ini bisa mengarah ke gejala gangguan kepribadian narsisitik.
PENYEBAB STAR SYNDROME
Penyebab terjadinya star syndrome belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa dipicu oleh kombinasi pola asuh dan kondisi lingkungan sosial.
Misalnya, seseorang yang sejak kecil diasuh di lingkungan penuh kompetisi dan sikap individualistik dikatakan lebih berisiko memiliki prilaku dan sikap fokus pada diri sendiri yang bisa berkembang menjadi star syndrome bahkan kepribadian narsistik.
TANDA-TANDA STAR SYNDROME
Star syndrome dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang di berbagai area, terutama dalam lingkup sosial, termasuk hubungan dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
Karena merupakan kumpulan gejala (sindrom), sikap dan prilaku yang muncul pada seseorang dengan star syndrome bisa berbeda-beda.
Namun, biasanya ada beberapa hal bisa menjadi tanda seseorang mengalami star syndrome, yaitu:
✓Memiliki rasa percaya diri berlebihan sehingga selalu merasa lebih unggul dibandihkan orang lain, padahal sebenarnya tidak
✓Merasa dirinya unik atau spesial sehingga menilai derajatnya lebih tinggi dari orang lain
✓Selalu membanggakan kemampuan dan pencapaiannya secara berlebihan
✓Memiliki kecendrungan untuk memanipulasi orang lain untuk keuntungannya sendiri
✓Sering merasa iri dengan orang lain
✓Memiliki fantasi bahwa ia adalah sesorang yang sukses dan berkuasa
✓Merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus
CARA MENGATASI STAR SYNDROME
Sebenarnya, jika seseorang yang mengalami star syndrome memiliki support system yang baik, ia bisa dengan cepat diarahkan untuk tidak terlarut dengan kondisinya. Mengapa support system menjadi penting? Hal ini karena seseorang yang sedang mengalami star syndrome kerap tidak menyadari kondisinya sehingga merasa baik-baik saja.
Oleh karena itu jika orang terdekatmu terlihat mengalami star syndrome, bawa ia ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan. Beberapa pilihan penanganan yang bisa dilakukan meliputi psikoterapi dan pemberian obat-obatan. Namun, pemberian obat-obatan hanya dilakukan oleh dokter jika ada kondisi kesehatan mental tertentu yang timbul akibat star syndrome, seperti depresi.
Melalui psikoterapi, penderita star syndrome akan belajar untuk mengubah pola pikir dan persepsinya bahwa dia bukan pusat dunia dan semua orang punya peran masing-masing.
Komentar
Posting Komentar