PUISI DESKRIPTIF

Puisi deskriptif adalah jenis karya sastra yang menggambarkan suatu keadaan, benda, suasana, peristiwa yang menarik. Puisi ini digunakan penyair untuk mengungkapkan kesan hingga kritik terhadap sesuatu yang dianggapnya menarik perhatian.

Pengertian Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif adalah puisi yang penyairnya bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. 

Puisi deskriptif terbagi menjadi dua, yaitu satire dan puisi kritik sosial.

Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan hal yang sebaliknya. Contohnya, puisi karya KH A Mustofa Bisri yang berjudul Negeriku. Sementara itu, puisi kritik sosial juga merupakan jenis puisi yang mengungkapkan ketidakpuasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara membeberkan atau menyebarkan ketidakadilan yang terjadi. Contohnya, puisi yang berjudul Aku Tulis Pamplet Ini karya W.S. Rendra.


Ciri-Ciri Puisi Deskriptif

1. Bersifat Deskriptif
Ciri pertama dari puisi deskriptif yaitu bersifat deskriptif. Menjabarkan terkait perasaan yang sedang dirasakan oleh penyair.
2. Menggambarkan Perasaan Penyair
Puisi deskriptif menggambarkan bagaimana perasaan yang dirasakan penyair terhadap keadaan, benda dan suasana yang dianggap menarik
3. Berisi Kritikan
Puisi deskriptif berisi kritik sosial yang menyatakan ketidaksenangan.

Contoh:

Negeriku
Oleh: KH A Mustofa Bisri

mana ada negeri sesubur negeriku?
sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya didunia
dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku
ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku
emas dan perak perhiasan mereka
digali dari tambangku
air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku
mana ada negeri sekaya negeriku?
majikan-majikan bangsaku
memiliki buruh-buruh mancanegara
brankas-brankas ternama di mana-mana
menyimpan harta-hartaku
negeriku menumbuhkan konglomerat
dan mengikis habis kaum melarat
rata-rata pemimpin negeriku
dan handai taulannya
terkaya di dunia
mana ada negeri semakmur negeriku
penganggur-penganggur diberi perumahan
gaji dan pensiun setiap bulan
rakyat-rakyat kecil menyumbang
negara tanpa imbalan
rampok-rampok dibri rekomendasi
dengan kop sakti instansi
maling-maling diberi konsesi
tikus dan kucing
dengan asyik berkolusi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR