PENTIGRAF
Pentigraf kepanjangan dari cerita pendek (cerpen) tiga paragraf. Sesuai namanya, pentigraf tersusun hanya dari tiga paragraf.Meski pendek, pentigraf tetap harus memiliki alur dan unsur, latar, amanat dan tokoh. Umumnya di akhir cerita, selalu ada kejutan yang menarik, itu sebabnya pentigraf memiliki daya tariknya. Adapun aturan dalam penulisan pentigraf, tidak boleh lebih dari 210 kata.
Struktur Pentigraf
Abstraksi
Struktur yang paling utama adalah abstraksi. Abstraksi adalah pengenalan cerita atau pengenalan peristiwa. Abstraksi pada pentigraf hanya terdiri dari beberapa kalimat di awal paragraf dan disampaikan secara padat, jelas dan tidak berbunga-bunga.
Setelah proses abstrakan, langsung masuk ke urutan kejadian peristiwa.
Komplikasi
Komplikasi adalah munculnya konflik atau peristiwa. Komplikasi diletakkan di bagian tengah paragraf pertama dan akhir paragraf kedua. Dibandingkan abstraksi, komplikasi memiliki porsi lebih panjang. Alasannya karena di bagian ini harus memuat peristiwa dan klimaks.
Resolusi
Struktur pentigraf yang terakhir adalah resolusi atau penyelesaian masalah. Resolusi diletakkan di paragraf terakhir. Dalam penulisan pentigraf, amanat cerita disampaikan secara tersirat, atau tidak langsung. Tujuannya agar pembaca mampu menafsirkan secara berbeda-beda.
Contoh:
*BERPULANG*
“Papa pulang malam ini kan, Ma?” Dion kecil menarik-narik tangan Mamanya dengan keras. Ini pertanyaan ke-sepuluh dan Mamanya lagi-lagi hanya mengangguk, memalingkan muka, dan bergegas menjauh. Dion mematung sambil memeluk robot kardus yang baru berbentuk setengah bagian. Papanya sudah berjanji akan membantunya menyelesaikan tugas daring dari sekolah itu. Tujuh hari sampai hari ini Dion menunggu Papanya pulang.
Mama Dion menyalakan keran air kamar mandi secara penuh. Menaruh gayung di bawahnya sehingga suara pancuran semakin keras. Dengan cara itulah Mama Dion menutupi tangisnya yang keras. Membanjir air matanya amat deras. Hari ini untuk kesekian kalinya dia berjanji, aku harus kuat mengabarkan soal Papanya kepada Dion.
Tok-tok … pintu kamar mandi diketuk berkali-kali dan semakin keras. Dari balik pintu, Dion bertanya dengan suara nyaring. “Ini foto siapa yang dibopong dibungkus plastik, Ma? Kok Tante Silvi mengucapkan turut berduka cita di hape Mama?”"
Komentar
Posting Komentar