SANDWICH GENERATION

Sandwich Generation adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut seseorang yang harus menanggung beban hidup atas dirinya sendiri, orangtua, dan anak-anaknya. Fenomena ini disebut dengan _sandwich_ karena merujuk pada mereka yang harus membiayai generasi sebelum dan setelahnya, seperti sebuah roti lapis yang menghimpit daging, keju, dan sayuran.

Istilah _sandwich generation_ sendiri sebenarnya sudah muncul sejak lama dan pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller melalui jurnalnya yang berjudul _The ‘Sandwich’ Generation: Adult of the Aging_ pada tahun 1981. Saat ini, istilah sandwich generation kembali dipopulerkan oleh generasi Y dan generasi Z yang dikenal sering mengungkapkan keluhan dan keresahan di media sosial.

Penyebab Sandwich Generation : 
1. Minimnya Pengetahuan dan Perencanaan Finansial Jangka Panjang
Pengetahuan tentang finansial yang masih kurang menjadi penyebab utamanya. Di negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak orang tua yang enggan repot-repot menabung untuk dana pensiun. Selain karena mindset yang masih kurang, hal ini juga disebabkan oleh pengeluaran yang lebih banyak dari pemasukan.

2. Adanya Budaya Timbal Balik kepada Orang Tua
Mayoritas orang di Indonesia masih menganggap bahwa banyak anak akan mendatangkan banyak rezeki. Hal ini menyebabkan adanya anggapan bahwa orang tua bisa menggantungkan hidupnya pada anaknya saat mereka sudah tidak bekerja lagi. Selain itu, beberapa orang juga masih meyakini bahwa pengorbanan yang sudah dilakukan oleh orang tua merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar kembali.

3. Tuntutan Sosial Tinggi
Beberapa orang masih menganggap definisi sukses dari seseorang adalah ketika ia sudah menikah dan berumah tangga. Hal inilah yang kemudian melahirkan masalah baru, berumah tangga saat kondisi finansial belum matang justru hanya akan menambah beban yang harus ditanggung seseorang.

Solusi Sandwich Generation

Sandwich generation biasanya akan terjadi secara berulang. Biasanya, orang tua yang hidup di generasi sebelumnya juga mengalami hal yang serupa, sehingga mereka memiliki kecenderungan untuk melakukan hal yang sama pada generasi setelahnya. Namun, _sandwich generation_ bukan berarti tidak dapat diputus siklusnya.

Hal pertama yang dilakukan tentunya mulai menanamkan mindset dalam diri sendiri dan memiliki keinginan kuat untuk keluar dari siklus ini. Selain itu, mulailah dengan belajar mengelola keuangan sejak dini. Hindari perilaku konsumtif dan jangan lupa untuk menabung, mempersiapkan dana darurat dan asuransi.

Keluar dari siklus sandwich generation mungkin juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maka dari itu, jangan lupa untuk melakukan kegiatan lain yang dapat membuatmu terhindar dari stres. Jangan lupa untuk terbuka dengan keluarga jika rasanya beban yang ditanggung sudah terlalu berat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LARIK WAKTU : LEBIH DARI SEKEDAR PUISI

TERJEBAK DALAM PERGEMULUTAN HIDUP?

KESADARAN CINTA AKSARA : MISTERI DI BALIK HALAMAN TERAKHIR